MedanEkspress | Sidoarjo - Bandar Udara (Bandara) Terminal 2 Juanda Sidoarjo Jawa Timur kembali landing kedatangan penumpang internasional Pekerja Migran Indonesia (PMI) Senin (31/1/2022), sekitar pukul 13.45 WIB.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) Letkol Laut (S) Wahyu Kurniawan mengatakan, Bandara Juanda T2 Sidoarjo kembali menerima kedatangan penumpang internasional kedua kalinya sebanyak 149 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dimana sebelumnya Bandara T2 pada tanggal 22 Januari 2022 telah menerima kedatangan pertama Pekerja Migran Indonesia sebanyak 129 dari Malaysia.
"Penerbangan internasional kali ini membawa 149 orang PMI dari Brunei Darussalam, menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 8230 yang landing pukul 13.45 WIB, dimana dua orang menggunakan kursi roda karena sakit dan satu orang ibu hamil, namun keseluruhan PMI pada saat di Bandara Brunei sudah dinyatakan layak pulang ke Indonesia, ujar Kadispen
Lanjut Wahyu sapaan akrabnya, setibanya di bandara, PMI tersebut akan melewati 10 tahapan tes sebelum dapat meninggalkan bandara untuk menuju lokasi karantina. Tahapan tersebut berupa, Pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal scanner, Registrasi pada sistem Surabaya Entry Registration System (SERS), Pemeriksaan Penyelidikan Endemi (PE) dan verifikasi dokumen kesehatan oleh KKP, Input NAR oleh Farmalab, Pengambilan sampel RT PCR.
Setelah pengambilan sampel kata Wahyu, para PMI akan melakukan, Pemeriksaan kelengkapan tahapan oleh Satgas 1, Pemeriksaan dokumen Imigrasi, Pemeriksaan Bea Cukai dan verifikasi IMEI, Menunggu hasil tes PCR dan terakhir Pemeriksaan Satgas 2
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menambahkan, sejak dibuka untuk penerbangan internasional pada 1 Januari 2022, pengelola Bandara Juanda telah melakukan simulasi penerimaan dan pemeriksaan kesehatan penumpang internasional.
"Dengan begitu, penerapan protokol kesehatan di Bandara Juanda Sidoarjo berjalan lancar dan tidak menyebabkan kepadatan antrean yang berarti," kata Faik.
Selanjutnya bagi PMI dengan hasil tes RT-PCR negatif akan langsung dibawa ke tempat Karantina. Sebanyak 25 orang dikarantina di Badiklat Ketintang Surabaya, sisanya dikarantina di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Surabaya. Dan setelah menjalani tahapan-tahapan tes Covid, dari 149 orang PMI dinyatakan 1 orang positif dan 148 orang negatif.
Sumber: Bagpen Puspenerbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar