MedanEkspress | Mamuju - Bertempat di Posko Satgas Tanggap Darurat Gempa Bumi Sulawesi Barat, berlangsung evaluasi akhir terhadap seluruh instansi yang terlibat dalam organisasi tanggap darurat, Senin (13/6/2022).
Evaluasi akhir ini di Pimpin Danrem 142/Tatag Brigjen TNI Farouk Pakar., S.Pd., M.Han selaku Dansatgas Tanggap Darurat.
Kepada awak media Danrem 142/Tatag mengatakan, seluruh kerusakan rumah dan fasilitas umum yang disebabkan oleh gempa bumi akan dilakukan pendataan oleh tim BPBD yang telah ditunjuk.
"Kita masih akan mencocokkan data kerusakan rumah akibat gempa 5,8 Magnitudo pada hari Rabu 8 Juni 2022 lalu," ucap Danrem.
Sebelumnya, telah dikeluarkan data adanya 70 rumah rusak pascagempa 5,8 Magnitudo di Kabupaten Mamuju, Sulbar.
"Kita masih akan cek kerusakan rumah ini masuk kategori mana, karena bisa saja berkurang dan bisa bertambah," ucap Ketua Satgas Tanggap Darurat Brigjen TNI Farouk Pakar, SPd, MHan, saat memimpin rapat di posko utama di Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar.
Sementara itu, lanjut Brigjen TNI Farouk Pakar., S.Pd. M.Han kerusakan rumah akan dibagi tiga kategori baik itu, rusak berat, sedang dan ringan.
"Kalau rusak berat Rp 50 juta akan ditangani BNPB, kalau rusak sedang Rp 25 juta akan ditangani Pemprov, dan rusak ringan Rp 10 Juta akan ditangani Pemkab," ucapnya
Namun, juga akan melihat porsi anggaran dimiliki daerah apakah mampu atau tidak. Tambahnya
Disinggung mengenai bantuan yang ada saat ini, Danrem memberi jawaban, akan menyerahkan bantuan kepada masyarakat secepatnya.
"Seluruh bantuan yang ada akan kita distribusikan segera, agar bisa sampai ke masyarakat," tandas Brigjen TNI Farouk Pakar, SPd, MHan.
Sumber: Penrem 142/Tatag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar