MedanEkspress | Mamuju - Setelah ditetapkan status tanggap darurat selama 7 hari pasca gempa tektonik 5,8 SR di wilayah Sulawesi Barat dan menetapkan Komandan Korem 142/Tatag Brigjen TNI Farouk Pakar, SPd, MHan, selaku Incident Commander (IC) status tanggap darurat, hari ini melaksanakan rapat koordinasi, Jumat (10/6/2022).
Rapat koordinasi yang pertama ini, dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai Dua Korem 142/Tatag yang dipimpin Danrem 142/Tatag selaku Incident Commander, serta dihadiri seluruh instansi terkait.
Rapat membahas tentang pendirian posko induk siaga bencana yang akan ditempatkan di halaman Kantor BPBD Sulawesi Barat.
Selain membahas pendirian Posko, juga membahas keberadaan pengungsi diberbagai tempat.
"Segera lakukan pendataan pengungsi, agar jumlahnya kita tahu secara pasti," kata Danrem.
Rapat kali ini juga menunjuk Kadis Kominfo Pemprov Sulawesi Barat, Mustari Mula sebagai juru bicara selama status tanggap darurat.
"Untuk menghindari terjadinya informasi yang tidak jelas kebenarannya, mulai saat ini informasi tentang situasi dan kondisi wilayah Sulawesi Barat hanya dapat disampaikan oleh juru bicara," tandas Danrem selaku Incident Commander.
"Tidak ada lagi yang memberi komentar kepada media selain Juru bicara," tegas Danrem 142/Tatag.
"Semoga apa yang kita lakukan ini mendapat ridha dari Allah SWT," tutup Incident Commander Brigjen TNI Farouk Pakar, SPd, MHan.
Sumber: Penrem 142/Tatag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar