MedanEkspress | Medan - Peranan Imam dan Khatib atau pendakwah sangat penting karena langsung bersentuhan dengan umat /Jamaah, Untuk menjadi Imam dan Khatib harus tahu bacaan Al Qur'an dan tartil hingga bacaan Tajwid yang benar, tentu harus dibekali ilmu pengetahuan dan referensi yang cukup melalui pelatihan - pelatihan Imam dan Khatib secara rutin dan berkenambungan.
Hal ini disampaikan Kepala Pembinaan Mental dan Sejarah Kodam I Bukit Barisan (Kabintaljarahdam I/BB) Kolonel Arh Toto Raharjo saat membuka pelatihan Imam dan Khatib Kodam I/BB Triwulan II TA 2022 di Aula Ahmad Yani, Markas Yonkav 6/NK, Selasa (28/06/2022). Pelaksanaan berlangsung selama tiga hari.
Menurut Kolonel Arh Toto Raharjo bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan pelatihan Imam dan Khatib adalah untuk meningkatkan kualitas, pengetahuan, pemahaman dan wawasan para Imam dan Khatib dalam melaksanakan tugas dalam pelaksanaan sholat wajib dan sholat Jum'at, untuk bisa membantu kebutuhan kegiatan rohani Islam di setiap satuan jajaran Kodam I/BB sewilayah Medan.
Dikatakan Kolonel Arh Toto Raharjo, agar para prajurit bisa menjadi Imam benar dan Khatib hendaklah memiliki ilmu pengetahuan dan referensi yang cukup, karena akan menjadi tempat bertanya dan sandaran bagi Jamaah atau umat.
Kunci agar para prajurit agar bisa menjadi Imam dan Khatib, jangan segan, malas, untuk menimba ilmu, terlebih di zaman sekarang ini untuk mendapatkan ilmu sangat lah mudah, bisa melalui belajar lancar, baca media massa, internet dan tak kalah pentingnya belajar di lapangan, Sebut Kabintaljarahdam.
Namun, Kabintaljarahdam berharap para Imam dan pendakwah harus hati hati dan waspada, jangan sampai ambil, karena akhir akhir ini banyak sekali paham /ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang benar. Apabila pendakwah menemukan ajaran Islam yang menyimpang harus bisa diluruskan sesuai Ajaran dan Hukum Islam yang benar
Lanjut Kabintaljarahdam bahwa akhir - akhir ini umat Islam sedang dihadapkan dengan banyak ajaran yang tidak sesuai konsep ajaran Islam yang benar, terlalu mudah membid'ahkan seseorang bahkan sampai mengkafirkan orang lain.
"Untuk itu, Imam dan Khatib /pendakwah harus bisa memberikan pembinaan ajaran Islam kepada umat dengan baik dan benar, tidak boleh bertentangan dengan Pancasila, karena Pancasila pada dasarnya diambil dari konsep ajaran Islam sehingga semua isi dari Pancasila tidak bertentangan ajaran Islam," jelas Kolonel Arh Toto Raharjo.
"Semoga pelatihan Imam dan Khatib ini mampu membantu komandan satuan dalam pelaksanaan kegiatan di Mesjid sekaligus memudahkan proses pelaksanaan sholat wajib dan Sholat Jum'at sehingga mendapatkan keseragaman dalam penyelenggaraan ibadah sesuai tuntunan Agama Islam," pungkas Kolonel Arh Toto Raharjo.
Turut hadir, Danyonkav 6/NK Letkol Kav. Nugraha Yudha Prawiranegara SIP, Wakabintaljarahdam I/BB Letkol Caj Muftiono, Kalakbintaljardam I/BB, Letkol Caj Lushak Andrews Butar Butar, Mayor Caj Masri Banurea, Mayor Inf Jalaluddin Dalimunthe, Mayor Inf Supardi, Mayor Arh Dwi Priyanto, Kakanwilmenag Medan Pengembangan Agama Islam, H. Tuah Sirait MHi, dan para peserta prajurit se wilayah Medan.
Sumber: Bintaljarahdam I/BB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar