MedanEkspress | Jakarta – Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom., M.M,. didampingi pejabat utama Dislitbangad melakukan kunjungan kerja sekaligus silaturahmi ke Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Dislitbangal), Madislitbangal Pondok Labu, Jakarta selatan, Selasa (14/6/2022).
Dalam keterangan tertulis Dislitbangad, kedatangan Kadislitbangad beserta rombongan disambut dengan penuh kehangatan dan keakraban oleh Kadislitbangal Laksamana Pertama TNI Taufik Arief, S.T., M.M., CHRMP, CSBA., didampingi Sesdislitbangal, Kapoklit, Para Kasubdis dan Kalabinbair.
Dikatakan Kadislitbangad, tujuan kedatangannya untuk bersilaturahmi sesama insan Litbang yang mempunyai tugas yang sama meneliti dan mengembangkan sesuai dengan matra masing-masing serta bersinergi di bidang penelitian dan pengembangan di lingkungan TNI.
“Saling kerja sama yang baik untuk memajukan Dislitbang baik Darat maupun Laut. Sehingga ke depan tidak ragu-ragu dalam hal koordinasi antara Dislitbang Darat dan Laut sesuai dengan tugas pokok masing-masing,” ujarnya.
Di mana menurut Kadislitbangad, Angkatan Darat melaksanakan penelitian dan pengembangan guna mendapatkan matriel yang berkualitas dan adaptif sesuai dengan tuntutan tugas serta potensi ancaman yang nyata. Begitupun juga bagi matra Laut, Dislitbangal mempunyai tugas bagaimana untuk menjadikan Dislitbangal menjadi pusat penelitian TNI AL masa depan yang adaptif.
Lebih lanjut dikatakannya Indonesia harus mandiri dari sisi Alutsista agar tidak tergantung kepada negara lain. Untuk mewujudkan itu, Indonesia punya PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia. Tidak hanya itu, di setiap Matra, baik Darat, Laut dan Udara, punya Dinas Penelitian dan Pengembangannya masing-masing.
Kemudian Kadislitbangad menambahkan kekuatan militer adalah hal yang penting yang membuat negara tersebut tak dianggap enteng oleh negara lain. Dengan angkatan perang yang kuat, dengan Alutsista yang canggih dan adaptif maka negara tersebut bisa menepuk dada. Bahkan, bisa balik menggertak kala kedaulatannya diancam negara lain. Begitu juga dengan Indonesia. Kuatnya TNI menjadi salah satu kunci dalam menjaga kedaulatan negara.
“Modernisasi dan pengembangan alat utama sistem pertahanan atau Alutsista menjadi hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Mutlak mesti dilakukan secara adaptif dengan materiel yang berkualitas,” tegas Kadislitbangad.
Sementara itu Kadislitbangal Laksamana Pertama TNI Taufik Arief, S.T., M.M., CHRMP, CSBA, berterima kasih kepada Kadislitbangad yang telah menyambangi dan bersilaturahmi ke Dislitbangal.
Atas kunjungan tersebut dirinya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Kadilitbangad beserta rombongan.
Dalam kesempatan itu, Kadislitbangal menjelaskan sejarah tentang Dislitbangal yang ada di Pondok Labu, Jakarta Selatan tersebut.
Dalam penjelasannya bahwa lembaga penelitian dan pengembangan yang dimiliki TNI AL itu bertugas untuk mengembangkan atau melakukan penelitian peralatan keangkatan lautan berupa persenjataan, material pendukung dan bidang menajemen. Serta melakukan presentasi peralatan yang akan digunakan TNI AL.
Dislitbangal didirikan pada tahun 1961. Sejak didirikan, dalam perkembangan Dislitbangal mengalami banyak perubahan nama. Awalnya, Dislitbangal diberi nama LP2AL atau Lembaga Penyelidikan dan Pengembangan AL.
Nama ini, tuturnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Laut nomer : Kep/KSAL 3900.1 tanggal 6 Maret 1961. Tapi kemudian berubah nama lagi menjadi Ditlitbangal atau Direktorat Litbang Angkatan Laut berdasarkan Skep Menteri/Pangal nomer : 5401.29 tanggal 9 Mei 1966. Berdasarkan Skep Kasal nomer : 484/III/1975 tanggal 24 Maret 1975, Dislitbangal berubah lagi dari direktorat menjadi dinas. Maka namanya pun resmi menjadi Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbangal).
Perubahan ini, kata Kadislitbangal untuk menyikapi perkembangan teknologi dan semakin jelasnya peran serta lembaga penelitian. Tanggal 24 Maret 1975 pun ditetapkan sebagai hari jadi Dislitbangal.
Seiring waktu, sudah banyak hasil karya penelitian dan pengembangan Dislitbangal dalam mengembangkan alusista TNI. Beberapa karya Dislitbangal, di antaranya Sea Raider, Combat Boat, Sepatu tank PT 76, Senjata Serbu bawah Air, Sono Bouy dan masih banyak lagi. Karya Dislitbangal ini juga sudah banyak digunakan dalam menunjang tugas operasi anggota TNI AL dalam menjalankan tugas negara.
“Selaras dengan perkembangan waktu diharapkan Dislitbang TNI AL menjadi pusat penelitian pengembangan alutsista TNI AL di masa yang akan datang sehingga kemandirian alustsista dapat tercapai sesuai harapan pemimpin dan bangsa indonesia,” kata Laksamana Pertama TNI Taufik Arief, dalam pemaparannya.
Perlu diketahui, saat berkunjung ke Dislitbangal, Kadislitbangad beserta rombongan diajak untuk melihat kantor Subdis-subdis di Dislitbangal seperti, Subdislitbang Indalsen, Subdislitbang Wahana, Subdislitang Matbek, Subdis Iptek dan Subdislitbang Jemen serta Kelompok Peneliti (Poklit).
Sumber: Dispenad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar