MedanEkspress | Medan - Dandim 0201/Medan Kolonel Inf. Ferry Muzawwad, S.I.P., M.Si., bersama Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M., menghadiri kegiatan Goes To Campus Cegah Stunting, Selasa (27/9/2022).
Kegiatan yang digelar di FK UMI (Universitas Methodist Medan) dan dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) itu, juga dikerjasamakan dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan.
Dalam arahannya, Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M, menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bisok karena sudah berkenan menjadi orang tua asuh untuk anak-anak stunting yang ada di wilayah Kota Medan.
"Mudah-mudahan kalau Bapak Bisok yang menjadi orang tua asuh, maka bisa lebih cepat mengatasi masalah stunting," jelas Wali Kota.
Karena bukan hanya dari sisi asupan gizi tapi dari sisi pengetahuan dari sisi kebatinan juga kalau Bapak Bisok jadi orang tuanya masih lebih banyak lagi materi yang lain.
"Saya mengucapkan terima kasih telah menjadi orang tua asuh bagi anak-anak Stunting," ucap Wali Kota.
Bapak pendeta yang hari ini juga menjadi Bapak asuh anak-anak senang yang ada di kota Medan serta yang sama kita hormati kita banggakan Rektor universitas Methodist Indonesia Medan yang tadi sama-sama sudah kita dengarkan paparan dari bapak Rektor tentang stunting yang mudah-mudahan ini mahasiswa mahasiswa baru ini tadi saya mendengarkan dengan cermat.
Ini dijadikan materi juga penting kepada mahasiswa baru akan bapak Rektor sampaikan tadi pada diri sendiri, ini sangat bahaya bagi anak kita.
Nanti juga akan menjadi relawan stunting dan teman-teman mahasiswa mahasiswi yang kami banggakan bagi pak rektor sudah menjelaskan tentang stunting apa yang dimaksud dan bagaimana salah satu peran-peran kita dalam pencegahan stunting.
Saya ingin menambahkan sedikit Sumatera Utara dan juga bagi negara karena kita sepakat semua Indonesia dan cita-cita Indonesia emas tahun 2045 tepat 100 tahun umur Indonesia menjadi Indonesia emas.
Satu kendala yang harus bisa kita tangani pertama sekali adalah bagaimana tentunya di 2045 ini demografi menjadi salah satu poin bagaimana kita bisa mencapai Indonesia emas 2045 Oleh karena itu anak-anak kita generasi generasi muda percuma kalau anak-anak muda kita tahun 2045 mungkin jumlahnya 40 sampai 60% dari jumlah penduduk Indonesia.
Namun tidak produktif saat kita tidak baik ini bukan menjadi Indonesia emas bisa menjadikan Indonesia mengembangkan anak-anak kita ke depan bisa tumbuh dengan baik adalah salah satunya dengan cara pencegahannya 1000 hari pertama ini menjadi kunci pokok pencegahan stunting bagi anak-anak kita mungkin teman-teman mengira bahwa penyakit virus bagaimana pengetahuan dari seorang ibu ataupun ayah ataupun orang tua.
Bagaimana asupan gizi ketika dia belum menjadi orang tua ini berbeda seorang ibu itu seorang wanita sedang hamil dan sebelum dia hamil ini tentunya asupan gizinya berbeda pengetahuan-pengetahuan inilah yang harusnya kita semua bisa menginformasikan bagi orang tua ataupun masyarakat yang memiliki ekonomi yang baik.
"Saya punya teman yang umurnya nggak jauh beda sama saya Kami nikahnya juga nggak jauh berbeda dengan saya dan dibilang ekonominya juga bagus tapi hari ini karena lahiran anak kami kemarin yang pertama tidak jauh berbeda dengan beliau, tapi anaknya terkena stunting. Oleh karena itu asupan gizi dan masa pada hamil harus diimbangi dan di beri gizi yang cukup agar turunnya angka Stunting di kota Medan ini," jelasnya.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, AKBP Yudhi Heri Setiawan (Wakapolrestabes Medan), Drs. Humuntal Rumapea, M. Kom (Rektor Universitas Methodist Indonesia), Kompol Chandra Yudha Pranata (Kapolsek Sunggal), Kapten Inf Agus Miadi (Danramil 07/MT), drg Hj. Usma Polita Nst, M. Kes. (Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Medan).
Sumber: Kodim 0201/Mdn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar