MedanEkspress | Payakumbuh - Sebagai atlet tempur, Prajurit Infanteri memiliki risiko yang tidak hanya soal menang dan kalah, namun yang lebih tinggi yakni hidup dan mati, baik bagi dirinya sendiri, bagi orang lain maupun bangsa dan negara yang dilindungi.
Karena itu, sebagai Prajurit Infanteri harus terus berlatih, sehingga menjadi prajurit yang tanggap, tanggon dan trangginas.
Penegasan ini disampaikan Pangdam I/BB, Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, SE, MSi, saat memberikan Jam Komandan di Markas Batalyon Infanteri 131/Braja Sakti, Kelurahan Ranah Tiakar, Payakumbuh, Jumat (6/1/2023).
"Sebagai Prajurit Infanteri, kalian adalah atlet-atlet tempur, yang artinya harus menjadi Prajurit yang terus menerus berlatih dengan berat, terukur dan standar yang tidak biasa-biasa saja. Untuk itu, kalian harus menguasai tiga aspek penting agar bisa menang sebagai Atlet Tempur," jelas Pangdam.
Kehadiran Pangdam yang didampingi Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Purmanto ke Markas Yonif 131/Brs ini tidak hanya untuk menyapa personil dan melihat kondisi satuan, tetapi juga untuk memberi motivasi dan semangat kepada para Prajurit.
Usai pengarahan, Pangdam meninjau lahan yang dikelola prajurit produktif disekitar lingkungan Makoyonif 131/Brs dengan menaiki Kuda Bendi Braja Sakti.
Turut menyambut kedatangan Pangdam, yakni Danyonif 131/Brs, Letkol Inf Reno Handoko didampingi para Perwira Staf, Komandan Kompi dan Prajurit Braja Sakti lainnya.
Sumber: Pendam I/BB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar