Di tengah gelap malam pada Jumat (6/10/2023) dini hari pukul 03.00 Wib itu, Danramil bersama Babinsa ikut membantu proses evakuasi 98 KK yang terjebak banjir setinggi dua meter lebih di dalam kompleks.
"Kita bersama Tim BPBD Kabupaten Deliserdang dan warga setempat m, bahu membahu mengevakuasi korban banjir dengan menggunakan dua unit perahu karet," ucap Kapten Slamet Hidayat di lokasi.
Sampai pukul 06.00 Wib, sebanyak 80 KK berhasil dievakuasi ke tempat aman. Sisa 18 KK lagi memilih bertahan di dalam rumah yang rata-rata berlantai dua.
"Mereka tidak bergeming, meski sudah diberi imbauan. Alasannya ingin menjaga keamanan harta bendanya," jelas Kapten Slamet Hidayat.
Untung saja kondisi air terus menyusut saat hari menjelang pagi, sehingga penanganan tanggap darurat berupa pengiriman bantuan makanan maupun obat-obatan bisa dilakukan dengan lancar.
Hingga pukul 08.00 Wib pagi, berbagai tim tanggap bencana semakin ramai mendatangi lokasi. Ada BPBD Provinsi Sumut, anggota Kepolisian maupun relawan siaga bencana. Bahkan ambulance juga ikut diturunkan.
Dari 80 KK yang dievakuasi, tujuh diantaranya merupakan warga dengan KTP Desa Tj Selamat, Kecamatan Sunggal. Sedangkan yang lainnya merupakan warga penduduk Kota Medan, dan sebagian lagi warga pendatang asal Nias.
Diuraikan Kapten Slamet, selain proses evakuasi, langkah tanggap bencana lain yang dilakukan adalah mendirikan dapur umum di Kantor Desa Tj Selamat, dan Posko Kesehatan di sekitar lokasi Perumahan D'Flamboyan.
"Tidak ada laporan korban jiwa dari bencana ini, namun kerugian materialnya cukup besar. Berapa nilainya, ini masih dihitung oleh pihak terkait," ungkap Kapten Slamet.
Tanggul Jebol
Banjir dengan ketinggian dua meter lebih di Perumahan D'Flamboyan ini dipicu oleh jebolnya tanggul penahan aliran air Sungai Belawan.
Kondisi tanggul jebol seperti ini sudah berulang kali terjadi, dan peristiwa terakhir sekitar tahun 2020 lalu. Bahkan sekitar tahun 2002 silam, kompleks ini mengalami banjir paling besar dengan ketinggian air diperkirakan tiga meter lebih.
Saat itu, tanggul yang jebol sudah diperbaiki, dan kembali diperbaiki lagi ketika bencana banjir melanda.
Begitu juga dengan perbaikan pada 2020 lalu. Diduga, perbaikan yang kurang kokoh kala itu menyebabkan tanggul kembali jebol pada Jumat (6/10/2023) dini hari.
Diinformasikan Kapten Slamet, tanggul mengalami jebol akibat besarnya debit air kiriman dari daerah hulu di kawasan Berastagi.
"Sepanjang Kamis malam, diperkirakan hujan lebat terjadi di daerah pegunungan, dan sekitar pukul 01.00 Jumat dini hari, aliran air Sungai Belawan yang melintasi Perumahan D'Flamboyan mulai naik dan menjebol tanggul hingga terjadi banjir setinggi dua meter lebih," terang Kapten Slamet mengakhiri.
Hadir di lokasi bencana, antara lain, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten DeliSerdang, Amos F Karo-Karo, SSos, MAP, Camat Sunggal, Danang Purnama Yuda, SSTP, MAP, Kepala Desa Tj Selamat, Syafi'i Adinata, Babinsa Koramil 0204-01/Sgl, Sertu Andre dan Serda Dedi Arpianto, Kasi Trantib Kecamatan Sunggal, Candra Yudistira, serta petugas kesehatan dari Puskesmas Sei Mencirim dan perangkat Desa Tj Selamat.
Sumber: Kodim 0204/DS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar