MedanEkspress | Nduga - Kabar duka kembali menghinggapi TNI, setelah beredarnya informasi tentang kembali gugurnya dua prajurit TNI yang melakukan Tugas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG, Kamis sore (30/11/2033) pukul 16.18 WIT.
Dua prajurit yang meninggal dunia itu, masing-masing atas nama Prajurit Satu (Pratu) Sandy P, dan Prajurit Dua (Prada) Muhammad Fadli. Mereka tergabung dalam Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 411/Pandawa Pos Paro.
Keduanya dikabarkan meninggal dunia setelah terlibat kontak tembak dengan KST (Kelompok Separatis Teroris) Kodap III Ndugama.
Informasi lain yang dirangkum MedanEkspress.Com menyebutkan, kontak tembak terjadi di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Dikabarkan, KST Kodap III Ndugama melakukan penyerangan secara tiba-tiba terhadap Pos Paro Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW dengan menggunakan senjata api jenis SO Minimi.
Pasca penyerangan, perkembangan situasi dan kondisi di Distrik Paro masih belum diketahui. Namun kuat dugaan Prajurit TNI yang tergabung dalam sejumlah Satgas Pamtas RI-PNG yang berada di bawah kendali Korem 172/Praja Wira Yakthi sebagai Kolakops, meningkatkan kesiagaan.
Sumber: R-MEC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar