Para pengurus Dewan Jamu Indonesia Sumut 2024-2027 foto bersama Ketua Umum DJI, Mayjen TNI Purn Prof Dr dr Daniel Tjen, SpS. |
Sosok tersebut adalah Kolonel Ckm Purn drg Susanto, MKes, yang tercatat sebagai Ketua Bidang Sosial PPAD Sumut. Di struktur organisasi Dewan Jamu Indonesia Sumut, Kolonel Susanto menjabat sebagai Ketua 2.
Acara pelantikan Dewan Jamu Indonesia Sumut sendiri dilangsungkan di Hotel Karibia, Jl Timor Medan dengan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Dewan Jamu Indonesia, Mayjen TNI Purn Prof Dr dr Daniel Tjen, SpS, yang juga salah satu pengurus di PPAD Pusat.
Terpilih sebagai Ketua Dewan Jamu Indonesia Sumut 2024-2027, Budi, SE, MM, Sekretaris Umum, apt Razoki Lubis, SSi, MKes. MBiomed, MH, dan Bendahara 1, Drs Sutrisno.
Selain itu, sejumlah kalangan dari akademisi, praktisi, budayawan, pengusaha, konsultan, advokat hingga peneliti juga dilibatkan dalam struktur organisasi Dewan Jamu Indonesia Sumut ini.
Seperti Koordinator Bidang Kesejahteraan dan Budaya Jamu, Drs Harus Al Rasyid yang selain seorang budayawan, juga pernah berkiprah sebagai praktisi media.
Kemudian Koordinator Bidang Budidaya Tanaman Jamu, Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Pertanian, Ameilia Zuliyanti Siregar, MSc, PhD (Akademisi), Koordinator Bidang Pasca Panen dan Penelitian Pra Klinik Jamu, apt Muhammad Yunus, SFarm, MFarm (Akademisi).
Koordinator Bidang Jaminan, Inovasi, Produksi Obat Bahan Alam dan Saintifikasi Jamu, apt Bisma, SSi (Konsultan Jaminan Produk), Koordinator Bidang Pemasaran, Pengembangan dan Anggaran Produk Jamu, Syahrani Devi, SP, MIKom (Pengusaha Jamu), serta Koordinator Bidang Legislasi dan Advokasi, Dr Redyanto Sidi, SH, MH (Advokat).
Mayjen Daniel Tjen menjelaskan, tujuan dilantiknya Dewan Jamu yang saat ini sudah terbentuk di Yogyakarta, Bali, Jawa Timur, Sumatera Utara dan menyusul Jawa Barat, adalah untuk memfasilitasi semua pemangku kepentingan dewan jamu agar bisa duduk bersama.
"Saya menginginkan jamu ini makin berkembang ke depannya. Oleh karena itu, para pengurus yang duduk di dewan jamu pun berasal dari berbagai latar belakang, ada unsur pemerintah, kesehatan, BPOM akademisi, BRIN, peneliti maupun pengusaha dari kelas kakap hingga jamu gendong, wartawan, inovator dan lainnya," ungkapnya.
Kolonel Ckm Purn drg Susanto, MKes (paling kanan) |
"Oleh karena itu keberadaan dewan jamu ini sebagai bamper bagi para pengusaha jamu di Indonesia," terangnya.
"Dewan Jamu Indonesia itu sifatnya strategis. Sementara gabungan pengusaha jamu bersifat taktis. Dewan Jamu sebagai sarana untuk memfasilitasi pengusaha maupun pelaku jamu gendong agar bisa kita bantu fasilitasi di tingkat kebijakan," tambahnya.
Diakui Mayjen Daniel Tjen, keberadaan Dewan Jamu ini untuk mengembalikan jamu ke tempat yang terhormat. "Di dalam negeri kita sudah berusaha di tingkat regulasi, dengan Kementerian Kesehatan, dengan BPOM. Sementara dengan BRIN kita melakukan penelitian bahwa jamu benar benar aman dikonsumsi. Dan jamu itu harus menjadi pola hidup sehari hari. Sebab 62 persen itu populasi Indonesia itu sekarang generasi Z dan milenial. Maka jamu itu tidak harus pahit namun bagaimana cita rasa kekinian," urainya.
Daniel juga mengungkapkan bahwa jamu merupakan suatu kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa yang sangat holistik antara alam dan budaya sekitarnya.
"Jamu merupakan satu solusi terhadap berbagai masalah global. Misalnya kita krisis dengan bahan obat, jamu adalah solusi. Bukan Indonesia saja, termasuk global. Karena kita punya sumber daya yang luar biasa," pungkasnya.
Di acara tersebut, selain menggelar pelantikan, juga dilaksanakan seminar dengan judul "Perspektif Jamu Sebagai Warisan Budaya, Pengobatan dan Dunia Usaha" serta pameran jamu yang diisi oleh 4 narasumber dari kalangan Pengurus Pusat DJI, Akademisi USU, Regulator Kepala BPOM Medan, dan praktisi Industri Jamu.
Sumber: Release/Redaksi MEC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar