Insiden ini bermula saat Praka DSL melintas dan berpapasan dengan tiga pemuda bermotor trail yang menggeber-geber knalpot brong kendaraannya. Praka DSL terprovokasi, sehingga membuntuti ketiga pemuda hingga sampai ke sebuah warung. Di sana Praka DSL menegur ketiga pemuda, namun dibalas pengeroyokan bersama tujuh orang lainnya.
Praka DSL terluka di wajah dan punggung akibat pukulan benda keras. Ia lari menyelamatkan diri ke kebun sawit, sambil terus menghubungi teman-temannya melalui WhatsApp group. Tak lama berselang, puluhan teman Praka DSL datang, namun para pengeroyok sudah kabur, sehingga warung bersama satu unit mobil dan tiga sepeda motor yang ada di lokasi menjadi sasaran kemarahan dan pengrusakan.
Tak berhenti sampai di situ, teman-teman korban juga menyisir lokasi sekitar, namun hanya menemukan beberapa alat isap (bong) narkoba, sisa sabu dalam plastik, ratusan plastik klip kosong, dan timbangan elektrik.
Kapendam I/BB, Kolonel Inf Dody Yudha, menyesalkan terjadinya peristiwa pengeroyokan dan pengrusakan tersebut. "Untuk meredakan ketegangan dan mencegah aksi balasan, Kodam I/BB langsung menggelar apel luar biasa kepada prajurit Resimen Arhanud 2/SSM. Tak hanya itu, mediasi damai juga dilakukan kepada pemilik warung, tokoh masyarakat dan pimpinan ormas guna menjaga situasi tetap kondusif," ucapnya dalam konferensi pers di Makodam I/BB pada Kamis (30/1/2025) pagi.
Dody juga memastikan tidak ada penjarahan yang terjadi dan akan memberikan ganti kerugian materi yang diderita warga, termasuk melakukan proses hukum kepada oknum prajurit yang terlibat pengrusakan. "Kami memohon maaf atas insiden ini. Kodam I/BB tetap berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan keamanan wilayah sekitar, dan terus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dalam mengungkap kejadian yang sebenarnya," ungkapnya mengakhiri.
Sumber: Redaksi MEC
Editor: Zoel AB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar