MedanEkspress | Surabaya - Tradisi pisah-sambut mewarnai acara pergantian pucuk pimpinan di Komando Armada II. Tradisi ini memiliki makna tersendiri bagi Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, maupun Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya sebagai pejabat Pangkoarmada II yang baru.
Rangkaian acara yang dilaksanakan di Markas Komando Armada II pada Rabu (19/3/2025) ini, diawali dengan penyerahan simbol Cakra dari Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo kepada Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya, S.H., M.Si., sebagai tanda resmi pergantian kepemimpinan di Koarmada II.
Setelah mencium dhuaja Koarmada II sebagai simbol pamit, selanjutnya dengan menaiki kendaraan taktis Kopaska, Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo bersama Ny. Dian Ariantyo Condrowibowo, melewati barisan prajurit yang memberikan salam Ghoravira Madyajala sebagai ucapan perpisahan sekaligus penghormatan kepada mantan Panglima mereka.
Usai melewati jajar kehormatan prajurit, dan setiba nya di Monumen Nanggala, Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo bersama Ny. Dian Ariantyo Condrowibowo, menyempatkan waktu untuk memberikan penghormatan terakhir kepada arwah para prajurit KRI Nanggala-402.
Hal serupa juga dilakukan oleh Pangkoarmada II yang baru, Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya, bersama Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Ny. Yully Alit Jaya. Setelah melepas keberangkatan Laksda Ariantyo Condrowibowo, dengan menggunakan kendaraan yang sama keduanya menyapa para prajurit yang telah menyambut dengan sukacita dan bangga Panglima mereka yang baru.
Tradisi mencium dhuaja Koarmada II juga dilakukan oleh Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya, sebagai simbol kesiapan dalam melanjutkan komando kepemimpinan sebagai Panglima Koarmada II yang baru.
Sumber: Dispen Koarmada II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar